Marilah Berkongsi

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Subscribe to AD'DINI ISLAM by Email

Khamis, Februari 26

Syaitan VS Muslimah


Pimp-My-Profile.com - Build a Slideshow

Langkah Syaitan Menelanjangi Wanita

Syaitan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Syaitan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan oleh Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.

I. Menghilangkan Definisi Hijab

Dalam tahap ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahawa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau sekadar hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’ie, pakaian atau tidak berpakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia silih berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahawa hijab adalah pakaian syar’ie (identiti keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar hiasan. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’ie tetap dipertahankan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bahagian Tangan

Telapak tangan mungkin sudah biasa terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan syaitan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihatnya juga buat tak tahu saja. Maka syaitan berbisik,” cuba lihat tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada

Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak ghairah. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bahagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang model sesetengah lingkaran hingga model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bahagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakian Tapi Telanjang

Syaitan berbisik lagi, “Hanya pakai baju macam itu saja?, Carilah model atau bahan lain yang lebih menyerlah! Tetapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” syaitan memberi idea baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Masih tiada apa-apa jua kan?, potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhal hasil pakaian tersebut akhirnya menjadi satu tradisi atau trend di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang sepertinya lebih bertamadun dan bergaya, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, adalah sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?”

Dengan itu kamu akan lebih bebas, lebih kelihatan lincah dan bertenaga.”
Lalu dicubalah cara baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bahagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih sesuai dan bebas, terutama ketika akan duduk atau naik kenderaan. “Lihatlah tersingkap sedikit Nampak masih okay lagi kan?, yang penting enjoy,” katanya.

Inilah tahapan awal syaitan merosakkan kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’ie yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada langkah berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit

Kini syaitan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih teguh, tujuannya agar para wanita menampakkan bahagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit.

Syaitan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar menyusahkan/memanaskan, kalau hanya dengan membelah sedikit bahagiannya masih kurang leluasa, lebih elok kalau dipotong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang masih tertinggal lagi, iaitu kalau kamu bakai baju sebegini, maka jilbab (tudung) yang besar tidak sesuai lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan sempurna, tetapi orang masih tetap menganggapnya dengan jilbab.”

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini memburu-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu bertumid tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan bunyi yang menarik perhatian orang (tik..tak..tuk).

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia dilakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka syaitan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cubalah kamu cari model lain yang lebih sesuai atau bergaya, bukankah kini banyak style dan jenama setengah betis dijual di pasaran?

Tidak perlulah nampak yang menjolok mata, hanya terlihat kira-kira sepuluh sentimeter sahaja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”

Benar-benar bisikan syaitan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya ke mana sahaja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis

Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membolak - balikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berfikir, apakah ini tidak menyelisihi/menyalahi para wanita di zaman Nabi dahulu. Namun halwa bisikan syaitan dan hawa nafsu sentiasa menyahut, “Ah! Sudah terang lagi bersuluh!, kan sekarang zaman sudah berubah!, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak kaum lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga menutup kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki,” pendapatnya. “Fitnah? Ah! itu kan zaman dulu, di masa itu kaum adam tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga para wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berlainan caranya, kini kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow cantiknya…., bukankah ini bererti sudah tidak ada lagi fitnah, oleh kerana sama-sama suka?

Lihat saja model pakaian di sana-sini, daripada yang biasa sehingga berbentuk mewah, seperti Cristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu. Ternyata kamu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.” (Not up to date) kata-kata wanita jalang masa kini!!!

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia pakaikan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempertikaikan hal demikian. Kini tibalah saatnya syaitan melancarkan tahap terakhir dari langkah dan caranya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini

Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian setiap hari dan dirasakan ala-ala biasa saja, maka datanglah bisikan syaitan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan begitu saja, sekarang ini modelnya bentuk mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”

Maka akhirnya mini skirt dan mini shirt yang menampakkan bahgian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka sehingga lengan tangan, terbuka bahagian dada sekaligus bahagian punggungnya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berhibur, pakaian kerja, pakaian rasmi, pakaian malam, tidur, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicuba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul idea untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bahagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”. Kerana semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah min zalik bisikan syaitan berhasil,

Finally…tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah pada kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan kaum lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Syaitan tidak mahu bertanggungjawab & mengambil risiko.

Penutup

Demikian halus, cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus ke lembah dosa tanpa sedikitpun merasakannya. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala yang menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segeralah diambil tindakan. Jangan dibiarkan berlarut-larut, kerana kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit dan sukar bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat beerti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahu a’lam bis shawab.

Sumber idea dan pokok pikiran: Kitab “At ta’ari asy syaithani”, Adnan ath-Thursyah, disadur dengan bebas.[alsofwah]

Abdullah Hadrami


Sumber terjemahan ini telah saya perkemaskinikan bahasa asalnya supaya ianya bersesuaian dengan laman blog saya…


0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Halwai Telinga